Sabtu, 25 Oktober 2014

1 Muharram

horey libur 1 muharram kemarin dimanfaatkan banget buat olahraga dong. ayah bunda dan al udah bangun pagi pagi buat ke kambang iwak buat olahraga. lumayan dapet lah 5 puteran. abis itu maen sama al di ki, di arena permainan anak yang ada disana. kambang iwak park ini bermanfaat banget ni buat hang out libur pagi bareng keluarga karena bisa olahraga terus sama menikmati jajanan yg ada disekitarnya. di sana qt meet up sama eyang dan datuk yg juga lagi olahraga.

pulang dari ki, qt langsung cuzz ke kajian dhuha. yang sekali lagi di syukuri karena rumah qt deket sma pusri yang mana bisa dijadiin playground gratis. masjid nya disana juga aktif banget bt ngadain kajian, apalagi kmren kan 1 muharram. ayah sama bunda emang rutin berusaha buat dateng ke taklim, ya jiwa itu kan butuh nutrisi nah dengan sering dateng ke taklim cukupla buat mencharge diri qt yg seharian pasti disuguhi sajian hedonisme entah dari tivi or lingkungan.

kajian dhuha nya ternyata temanya bagus ni buat parents kayak qta, wah bisa pas begini ya tittlenya membentuk aktivitas ibadah anak pembicaranya jg prof favorit ayah dan bunda prof yuwono, cuzz langsung deh qt turun (padahal qt belom mando loh, abis olahraga di ki).

supaya gak lupa di riview disini aja ya. pertama-tama prof yuwono jelasin tentang ibadah dimana ibadah adalah misi diciptakannya manusia didunia ini. ibadah juga mempunyai manfaat yang jelas yaitu untuk sang hamba itu sendiri karena Allah tidak butuh ibadah dari hamba.

jika kita kembali kepada pengertian dari ibadah itu sendiri maka harusla qt membentuk aktivitas ibadah atau sosok putra putri yang ahli ibadah sebagai penghambaannya adalah keharusan. secara metodologis pembentukan aktivitas ibadah pada anak melalui tahapan persiapan, pembiasaan, monitoring dan edukasi.

persiapan agar anak menjadi `abid dimulai ketika anak masih dalam kandungan. pembiasaan aktivitad hasanah (ibadah) mutlak memerlukan teladan yaitu kedua orangtua. anak secara alami akan terbiasa dengan hal yang menyenangkan dan memuaskan jiwa. sudah tentu aktivitas ibadah tersebut harus senantiada dipantau agar qt tahu sejauh mana capaiannya. apa kelemahan dan kelebihannya serta sejauh mana inovasi yang dapat qt lakukan.

evaluasi dilaksanakan pada momen krusial yaitu akhir masa balita, akhir usia mumayiz dan akhir usia baligh (dewasa) untuk menilai kompetensinya. pada akhir usia balita semestinya sudah terbentuk dasar-dasar usia aktivitas ibadah yaitu sikap mental yang kokoh sebagai seorang `abid yaitu sabar dan tabah dalam menjalankan ibadah. pada usia mumayiz seorang anak sudah mampu memilih dan memilah aktivitas ibadah, menyusun prioritas ibadah. pada usia baligh setiap anak sudah merasakan kesenangan dalam aktivitad ibadahnya.

untuk mencapai hal tersebut tentu saja diperlukan pendidikan terbaik yaitu tumbuh kembang yang optimal. kurikulum sudah jelas yaitu risalah islam. sang pengajarpun sudah jelas yaitu orangtua. sarana prasarana sudah jelas rumah tangga, masjid , lingkungan dan seluruh isi bumi. modal uang bukanla penentu tanpa itu qt tetap dpat mendidik anak-anak kita.

sadar dan mulailah dari saat ini. sebagai orangtua gw sama tomi juga ngerasain hal diatas semua itu tidak mudah. banyak kendala eksternal dan internal, atau bagian dari ujian dari Allah tapi qt sebagai orangtua gak boleh berputus asa. gw aj mengalami kesulitan dalam mendidik al buat beribadah tentu saja karena kendala bertemu dengam al yang sedikit, akan tetapi kata orang kan yang penting kualitasnya, tentu saja harus terus berusaha ya. insyallah mushola kompleks juga bentar lagi jadi mudah-mudahan janji ayah buat konsisten ngajak al sholat dimasjid terlaksana ya.

alhamdulillah, seru sekali di tahun baru islam ini marilah khusunya gw sama tomi untuk berhijrah menjadi lebih baik lagi. tentu saja sebagai ortu semakin baik dan sabar dalam membimbing al, dan sebagai hamba Allah bertakwa dan terus menebar kebaikan pada sekitar.

selamat tahun baru islam 1436 H 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar