Tanggal 2 April 2014 dinyatakan
sebagai World Autism Awareness. Maksudnya dengan adanya peringatan ini kita
diharapkan mampu memahami kondisi autis ini dan dapat membantu untuk bisa memperlakukan
anak-anak dengan kondisi ini secara tepat.
Era sekarang emang kita gak
jarang lagi untuk menjumpai anak yang menderita autis (saya gak usah jelasin detail soal autis ya digooling aja digooling),
kantor saya dulu sebelahan sama kumon, ada ibu-ibu yang ngobrol sama anaknya
pake bahasa inggris aktif gitu sesekali kayaknya bahasa mandarin. Gw si gak ngerti-ngerti amat kayaknya si
mandarin *ealahdibahas :))
G :“Ibu, anaknya pinter banget kecil-kecil udah banyak bisa bahasa
asing ya, pernah tinggal di luar negeri
ya bu?
Ibu Cantik : “Gak, de, anak saya itu autis, dari sejak bisa bicara
langsung ngomong pake bahasa asing tanpa diajarin, dibawa ke dokter katanya dia
punya kemampuan bahasa yang tinggi, kataya bisa sampe 4 bahasa”
G: “Jadi Ibu gimana komunikasinya?”
Ibu Cantik : Saya terpaksa belajar
juga mba saya belajar semua bahasa yang dia bisa
Oya ibu tadi ternyata anaknya
yang autis ada 2 orang kakak beradik
yang ketemu gw itu adeknya nah kakaknya itu autis juga kata ibunya kemampuan
detailnya matematika. Oya si ibu tadi ternyata les di Kumon bukan buat les bahasa
inggris, dia ngelesin kedua anaknya bahasa Indonesia halah bahasa indonesia gituuu!! udah adek belajar sama tante ajah de,
langsung dijawab situu okee;p
Tapi yang gw salut diakhir
perbincangan ibu itu bilang sama gw “Selalu bersyukur dek, di balik kekurangan
anak kita, banyak sekali kelebihannya”
Gw sih masih bersyukur ibu tadi
berasal dari keluarga berada ya , so ya bisa lah melakukan terapi-terapi ini
itu. Yang gw gak habis pikir gimana kalo berasal dari keluarga tidak mampu, takutnya berakhir dengan judge
idiot setengah gila dll ya gak sih. Karena sulitnya sang anak untuk belajar,
berkomunikasi dan berbahasa dengan orang lain.
Sepupu jauh suami juga ada anaknya yang autis,
Alhamdulillah ibunya telaten sekali dengan anaknya tersebut, sehingga kemampuannya
telah cukup baik dan sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain. Kendala
sekarang kata beliau adalah sulitnya mencari sekolah yang mau menerima riwayat
autis Nia, sehingga Nia kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang SD, sedangkan
untuk masuk ke SD yang anak muridnya sedikit tadi supaya gurunya bisa lebih focus
dengan Nia yang spesial ini, beliau tidak ada biayanya karena mahal. hiks Iya bener banget gw aja udah pusing
tujuh keliling mikirin sekolah Al beberapa tahun nanti ya coz mihil.
Sedangkan sd inklusi yang di rekomendasikan oleh Dinas Pendidikan tidak mau
menerima karena alasan ini dan itu. Nah kan bingung juga ya orangtuanya, saya sih maklum banget, sekolah kan mahal emang zaman sekarang, saya berdoa semoga Nia dapet sekolah yang baik secepatnya. Aamin
Semoga dengan adanya peringatan
World Autism Awareness, pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi
penderita autis dengan memberikan fasilitas terapi yang terjangkau, anak-anak autis juga dapat bersekolah dengan mudah dengan tenaga-tenaga pengajar yang ahli, kalo bisa biaya terjangkau bahkan gratis, karena banyak banget yang membutuhkannya. karena mereka juga kan anak-anak bangsa bahkan aset bangsa kan, kata temen malah di Australia Anak autis ini di cari dan akan di jadikan aset bangsa karena keahlian mereka yang mumpuni aka genius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar