Minggu, 22 Desember 2013

Cinta Ibu


Beberapa hari yang lalu ada temen bikin status “Iam the mother of XY, XY is my son” ya saya langsung menangkap mungkin ada kekepoan yang menyerang ibu baru ini, Dia ini sahabat saya dari kuliah, baru punya anak sebulan yang lalu. Dengan kekepoan perhatian saya tanya ada apa dengannya di ceritainlah ada sodara nenek suaminya yang nyinyir dengan anaknya, Teman saya ini tidak dapat memberikan ASI ekslusif ke anaknya ada beberapa masalah sehingga terpaksa membuat dia tidak bisa memberikan ASi Ekslusif.
“Ya gpp’ Aku bilang gitu
“Iya tapi jadinya banyak yang bilang ini itu”
“Sudahlah tak perlulah merasa bersalah banyak yang diperlukan anakmu bukan hanya ASI membesarkan anak itu lebih berat ” Ujarku menenangkan.
“Yang penting sudah BERUSAHA sekuat TENAGA”
Menjadi Ibu-ibu di zaman sekarang ini emang sesuatu mulai dari lahir normal vs SC yang mana saya SC, dan ASI Ekslusif, MPASI Rumahan yang mana saya IYA dong tapi masih gak yakin karena pernah Eyang bilang dulu waktu AL 9 bulan dia beliin Al model (makanan khas Palembang)  di luaran (pasti pake MSG, dibatinin semoga GAK) dikasih ke Al karena kasihan lihat Al gak selera makan, dan saya gak mungkin marah-marah ke Beliau, udah untung anak di jagain kan kan?. Belum lagi masalah persiapan dana pendidikan dari SD sampe kuliah yang bikin ribed. Sebutlah financial klinik reksadana dll, yang mana saya Gak, karena suami terus menimbang bilang gak usah nanti takut hukumnya ini itu dll. Huff Baget gak sih?!!
Jadi keinget doa-doa terpanjat saat saya memutuskan RESIGN, dan pengen banget nyenengin suami supaya bisa cepet HAMIL, disaat saya mencoba settle di tempat baru eh malah saya HAMIL, bersyukur iya tapi kemudian saya bingung gimana ini apa cukup dengan hanya gaji suami saja, karena gimana saya mau cari kerja dalam keadaan hamil begini. Belum lagi Fianancial belum membaik karena tabungan abis ludes saat pernikahan, dan kami berdua tipe yang gengsi untuk pinjam sana sini (lebih tepatnya ya sama aja pinjaman harus dibalikin juga kan kan?!). Ya sudahlah tidak saya pikirin, setelah tahu HAMIL saya langsung sujud SYUKUR, dan segera menjaga nutrisi saya, cek list segala nutrisi no junk food. Kemudian pastilah yang saya lakukan adalah hidup HEMAT, karena harus menyiapkan segala perlengkapan anak nantinya, bahkan baju hamil pun saya tidak beli hanya beli SATU celana hamil yang harganya mahal banget dan emang worthed kepake banget dan nyaman di pakenya, sama beberapa baju dalem (ya beli dong ya secara Berat Badan naek banyak dan body  jadi sexy gak boleh bilang gemuk :D).  Selebihnya saya gak beli, tahu diri saja dengan keuangan yang tidak bisa saya bantu juga.
Pikiran saya melayang pada saat awal-awal kehamilan, saya pikir cukup berat, saya tinggal dikontrakan di gang yang sempit bau got kadang menyengat karena lagi hamil penciuman saya sangat tajam, belum lagi kadang tetangga sebelah suka jual TUAK yang baunya  samar-samar juga tercium menusuk tajam, belum lagi beradaptasi dengan sendirian di rumah karena saya tidak bekerja, kerjaan saya banyak di dapur dan urusan rumah tangga, kadang bosan ingin pergi jalan-jalan tapi inget keuangan yang harus diatur. Jauh berbeda dengan masa saya single dan bekerja (berkarir) dikantoran dahulu. Ibuku selalu bilang menjadi Stay at Home Mom itu gak keren haruslah Jadi Wanita Karir. Jujur saja karena takut dengan mood saya yang jadi buruk ketika di rumah Ibu saya, saya lebih memilih jarang ke sana, terbunuh sepi dikontrakan juga membuat saya sedih, tapi ya jalanin saja, saya selalu mengingat bayi di dalam perut, its SO BEAUTIFUL melahirkan dan punya anak ITU SAJA.INDAH.
Sampe sekarang saya masih gak tahu harus mendidik anak bagaimana nantinya, muncullah istilah TIGER MOM and RABBIT MOM. Saya memilih yang pertama diajarkan ke AL adalah Makrifatullah  Mengenal Allah masalah KETAUHIDAN. Saya sama Suami dulu pengen banget AL bisa kata pertamanya adalah Allah, ALHAMDULILLAH tercapai kata pertama Al adalah ALLAH. Untuk seterusnya banyak sekali PEER untuk saya sebagai Ibu kepada AL. Yang paling saya tahu adalah, Saya berusaha untuk tidak NYINYIR dengan apapun kehidupan peribu-ibuan orang lain.
Lain waktu ada teman yang mengomentari status saya terus entah kemudian ceritanya kearah membanggakan anaknya yang ASI Ekslusif dan MPASI RUMAHAN saya tahu sih secara setiap hari ganti foto di WA dengan masakan untuk bayinya setiap harinya.
“Yang penting buat otaknya, jadi PINTER” Kata teman saya ini.
“Iya benar” ujar saya mengiyakan, dan saya ikut bangga IBU HEBAT pikir saya.
Walaupun ada bagian yang saya tidak setuju, pen-JUDGE-an terhadap anak yang tidak ASI dan MPASI Rumahan sebagai anak yang tidak pintar dan sehat?. Bagaimana kita mendahulukan masa yang akan datang bahwa nanti anak yang tidak ASI dan MPASI rumahan tersebut akan gagal di masa depan dan tidak pintar, ah saya tidak seberani itu.
Mempunyai anak itu indah, janganlah di jadikan perbandingan ini dan itu menekan ibu ini dan itu bahwa mereka tidak  pantas menjadi ibu karena ini dan itu, itu ibu gak bener karena ini dan itu. Ujung-ujungnya PENCITRAAN. Saya lebih baik jadi Ibu karena saya bisa ini dan itu, padahal tantangan Ibu yang lain berbeda dari kita, Saya lebih berhasil jadi Ibu karena ini dan itu padahal masalah yang dihadapi Ibu lain kita tidak tahu.
Yang saya selalu yakini pasti semua Ibu melakukan segala untuk anaknya  karena CINTA,  dan menghadapi masalah peribu-ibuan saya selalu memakai rumus  “Every Mom Has Her Own Battle” yuup “Just Win Yours”. So ya pilih saja pIlihan kita dengan Berani dan berusaha memenangkan jalan kita di depan nanti, dan yang laen ga boleh Nyiyir yak hehe. Selamat Hari IBU!:D
“In a child's eyes, a mother is a goddess. She can be glorious or terrible, benevolent or filled with wrath, but she commands love either way. I am convinced that this is the greatest power in the universe.”
N.K. Jemisin, The Hundred Thousand Kingdoms
“The only person can love you in the world is Your mother (real)
She forgets with in seconds the bad behavior you did wih her, she comes backs again with love!”
akshay Me







Tidak ada komentar:

Posting Komentar