Beberapa hari yang lalu ada temen
bikin status “Iam the mother of XY, XY is my son” ya saya langsung
menangkap mungkin ada kekepoan yang menyerang ibu baru ini, Dia ini sahabat
saya dari kuliah, baru punya anak sebulan yang lalu. Dengan kekepoan perhatian
saya tanya ada apa dengannya di ceritainlah ada sodara nenek suaminya yang
nyinyir dengan anaknya, Teman saya ini tidak dapat memberikan ASI ekslusif ke
anaknya ada beberapa masalah sehingga terpaksa membuat dia tidak bisa memberikan
ASi Ekslusif.
“Ya gpp’ Aku bilang gitu
“Iya tapi jadinya banyak yang
bilang ini itu”
“Sudahlah tak perlulah merasa
bersalah banyak yang diperlukan anakmu bukan hanya ASI membesarkan anak itu lebih
berat ” Ujarku menenangkan.
“Yang penting sudah BERUSAHA
sekuat TENAGA”
Menjadi Ibu-ibu di zaman sekarang
ini emang sesuatu mulai dari lahir normal vs SC yang mana saya SC, dan ASI Ekslusif, MPASI Rumahan yang
mana saya IYA dong tapi masih gak
yakin karena pernah Eyang bilang dulu waktu AL 9 bulan dia beliin Al model (makanan khas Palembang) di luaran (pasti pake MSG, dibatinin semoga
GAK) dikasih ke Al karena kasihan lihat Al gak selera makan, dan saya gak
mungkin marah-marah ke Beliau, udah untung anak di jagain kan kan?. Belum lagi
masalah persiapan dana pendidikan dari SD sampe kuliah yang bikin ribed.
Sebutlah financial klinik reksadana dll, yang mana saya Gak, karena suami terus menimbang bilang gak usah nanti takut
hukumnya ini itu dll. Huff Baget gak sih?!!
Jadi keinget doa-doa terpanjat
saat saya memutuskan RESIGN, dan pengen banget nyenengin suami supaya bisa
cepet HAMIL, disaat saya mencoba settle di tempat baru eh malah saya HAMIL,
bersyukur iya tapi kemudian saya bingung gimana ini apa cukup dengan hanya gaji
suami saja, karena gimana saya mau cari kerja dalam keadaan hamil begini. Belum
lagi Fianancial belum membaik karena tabungan abis ludes saat pernikahan, dan
kami berdua tipe yang gengsi untuk pinjam sana sini (lebih tepatnya ya sama aja
pinjaman harus dibalikin juga kan kan?!). Ya sudahlah tidak saya pikirin, setelah
tahu HAMIL saya langsung sujud SYUKUR, dan segera menjaga nutrisi saya, cek
list segala nutrisi no junk food. Kemudian pastilah yang saya lakukan adalah
hidup HEMAT, karena harus menyiapkan segala perlengkapan anak nantinya, bahkan
baju hamil pun saya tidak beli hanya beli SATU celana hamil yang harganya mahal
banget dan emang worthed kepake banget dan nyaman di pakenya, sama beberapa
baju dalem (ya beli dong ya secara Berat Badan naek banyak dan body jadi sexy gak boleh bilang gemuk :D). Selebihnya saya gak beli, tahu diri saja
dengan keuangan yang tidak bisa saya bantu juga.
Pikiran saya melayang pada saat
awal-awal kehamilan, saya pikir cukup berat, saya tinggal dikontrakan di gang
yang sempit bau got kadang menyengat karena lagi hamil penciuman saya sangat
tajam, belum lagi kadang tetangga sebelah suka jual TUAK yang baunya samar-samar juga tercium menusuk tajam, belum
lagi beradaptasi dengan sendirian di rumah karena saya tidak bekerja, kerjaan
saya banyak di dapur dan urusan rumah tangga, kadang bosan ingin pergi
jalan-jalan tapi inget keuangan yang harus diatur. Jauh berbeda dengan masa
saya single dan bekerja (berkarir) dikantoran dahulu. Ibuku selalu bilang
menjadi Stay at Home Mom itu gak keren haruslah Jadi Wanita Karir. Jujur saja
karena takut dengan mood saya yang jadi buruk ketika di rumah Ibu saya, saya
lebih memilih jarang ke sana, terbunuh sepi dikontrakan juga membuat saya sedih,
tapi ya jalanin saja, saya selalu mengingat bayi di dalam perut, its SO BEAUTIFUL
melahirkan dan punya anak ITU SAJA.INDAH.
Sampe sekarang saya masih gak
tahu harus mendidik anak bagaimana nantinya, muncullah istilah TIGER MOM and RABBIT MOM. Saya
memilih yang pertama diajarkan ke AL adalah Makrifatullah
Mengenal Allah masalah KETAUHIDAN. Saya sama Suami dulu pengen
banget AL bisa kata pertamanya adalah Allah, ALHAMDULILLAH tercapai kata
pertama Al adalah ALLAH. Untuk seterusnya banyak sekali PEER untuk saya sebagai
Ibu kepada AL. Yang paling saya tahu adalah, Saya berusaha untuk tidak NYINYIR
dengan apapun kehidupan peribu-ibuan orang lain.
Lain waktu ada teman yang
mengomentari status saya terus entah kemudian ceritanya kearah membanggakan
anaknya yang ASI Ekslusif dan MPASI RUMAHAN saya tahu sih secara setiap hari ganti
foto di WA dengan masakan untuk bayinya setiap harinya.
“Yang penting buat otaknya, jadi
PINTER” Kata teman saya ini.
“Iya benar” ujar saya mengiyakan,
dan saya ikut bangga IBU HEBAT pikir saya.
Walaupun ada bagian yang saya tidak
setuju, pen-JUDGE-an terhadap anak yang tidak ASI dan MPASI Rumahan sebagai anak
yang tidak pintar dan sehat?. Bagaimana kita mendahulukan masa yang akan datang
bahwa nanti anak yang tidak ASI dan MPASI rumahan tersebut akan gagal di masa
depan dan tidak pintar, ah saya tidak seberani itu.
Mempunyai anak itu indah, janganlah di
jadikan perbandingan ini dan itu menekan ibu ini dan itu bahwa mereka tidak pantas menjadi ibu karena ini dan itu, itu ibu
gak bener karena ini dan itu. Ujung-ujungnya PENCITRAAN. Saya lebih baik jadi
Ibu karena saya bisa ini dan itu, padahal tantangan Ibu yang lain berbeda dari
kita, Saya lebih berhasil jadi Ibu karena ini dan itu padahal masalah yang
dihadapi Ibu lain kita tidak tahu.
Yang saya selalu yakini pasti semua Ibu melakukan segala untuk anaknya karena CINTA, dan menghadapi masalah peribu-ibuan saya selalu memakai rumus “Every Mom Has Her Own Battle” yuup “Just
Win Yours”. So ya pilih saja pIlihan kita dengan Berani dan berusaha memenangkan
jalan kita di depan nanti, dan yang laen ga boleh Nyiyir yak hehe. Selamat Hari
IBU!:D
“In a child's eyes, a mother is a
goddess. She can be glorious or terrible, benevolent or filled with wrath, but
she commands love either way. I am convinced that this is the greatest power in
the universe.”
― N.K. Jemisin, The Hundred Thousand Kingdoms
― N.K. Jemisin, The Hundred Thousand Kingdoms
“The only person can love you in
the world is Your mother (real)
She forgets with in seconds the bad behavior you did wih her, she comes backs again with love!”
― akshay Me
She forgets with in seconds the bad behavior you did wih her, she comes backs again with love!”
― akshay Me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar